Design Sprint — UX Case Study cQuran App — Part 1
Hai, Saya dan Abid Bagus K ingin membagikan proses mendesain ulang (redesign) pada sebuah aplikasi, yaitu cQuran dengan menggunakan Design Sprint. Harapannya studi kasus ini menjadi pembelajaran bagi kami terkait proses-proses dalam melakukan perbaikan aplikasi baik dari Journey maupun User Interface (UI).
About cQuran App
Aplikasi CQuran adalah platform untuk belajar atau mengaji Alquran bersama secara live. Pada tanggal 26 Mei 2020 di Google Play , Aplikasi Cquran dirilis. Aplikasi ini dikembangkan oleh 5 Alumni dan 6 Mahasiswa aktif Fakultas ilmu Komputer, Universitas Brawijaya. Tidak sedikit feedback dari pengguna yang telah mengunduh. Pengguna merasa terbantu dengan adanya Aplikasi CQuran.
Adanya pandemi COVID-19 yang membuat seluruh warga dunia termasuk di Indonesia dihimbau oleh pemerintah untuk tidak berpergian keluar rumah. Mereka yang biasanya mengaji di tempat ibadah tentu mengalami kesulitan. Oleh karena itu Aplikasi Cquran diciptakan untuk memudahkan mereka yang ingin belajar dan mengaji bersama.
Penggunaan Aplikasi cukup mudah, kita bisa membuat room/channel dengan menentukan surah apa yang ingin kita baca dan jumlah orang yang bisa masuk ke-dalam room/channel tersebut. Tidak ada batasan kriteria siapa saja yang bisa masuk ke-dalam room/channel tersebut sehingga siapapun dapat masuk dan bergabung ke-dalam room/channel tersebut.
(https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cquran)
ROLES & RESPONSIBILITY
Saya berperan sebagai seorang UX Researcher dan Designer dan dibantu teman saya, Abid Bagus K sebagai seorang UI/UX Designer. Selain itu, kami juga melibatkan tim cQuran yang terdiri dari Project Manager, Developer, UI/UX Designer, dan Marketing untuk berpartisipasi dalam proses brainstorming. Kami menggunakan Miro dan Google Meet dalam proses diskusi karena saat ini sedang pandemi sehingga tidak dapat bertemu secara langsung.
METHOD
Untuk metode yang kami gunakan, bisa dibilang kami menggunakan Design Sprint dimana tahapan yang kami lakukan adalah Understand -> Diverge -> Decide -> Prototype -> Validate
Design Sprint Method
Understand -> Diverge -> Decide -> Prototype -> Validate
A. Understand
Pada Understand, kami perlu mengetahui pengalaman dan pain point pengguna yang dirasakan selama menggunakan Aplikasi cQuran. Banyak metode yang dapat digunakan untuk menggali pengalaman dan pain point mereka. Untuk kasus studi kali ini, kami melakukan riset dengan melakukan observasi dan interview singkat kepada pengguna aplikasi cQuran.
Dari hasil riset yang kami lakukan, kami menemukan menemukan permasalahan pengguna Cquran. Permasalahnya adalah banyak pengguna yang merasa canggung dan malu untuk mengaji adanya rasa takut salah dalam mengaji dan merasa belum yakin dengan kemampuan mereka, sehingga mereka merasa malu ketika mereka mengaji didengar oleh orang yang tidak mereka kenal. Hal ini berkaitan dengan hasil observasi kami selama menggunakan Aplikasi cQuran dimana beberapa pengguna banyak diam, kurang merespon (mungkin karena malu atau tidak pede) dan bahkan keluar dari room tanpa alasan.
Oleh karena itu, kami mengangkat permasalahan diatas dengan membuat challenge:
How might we revamp the mobile app cQuran in order to help users more confident and enjoy a delightful experience?
B. Diverge
Pada tahap ini, kami menganalisis faktor-faktor apa saja yang membuat user merasa canggung dan malu dalam menggunakan aplikasi cQuran. Kami bersama tim cQuran menggunakan Miro untuk menemukan faktor-faktor tersebut menurut pemikiran kami masing-masing dengan menggunakan sudut pandang pengguna cQuran.
Berikut seluruh hasil temuan dari masing-masing orang yang terlibat dalam proses ini.
Terdapat banyak sekali faktor yang membuat user merasa canggung dan malu baik terkait aplikasi diantaranya: takut salah dalam membaca ayat, tidak ada bantuan tajwid, panduan cara membaca yang benar, belum lancar dalam mengaji, tidak kenal dengan orang di dalam room, hanya mau belajar mengaji bersama orang terdekat saja, hingga minder dengan orang lain yang sudah lancar.
Setelah kami menemukan faktor-faktornya, kami mengelompokan faktor-faktor yang dirasa sejenis dan sama menjadi satu kelompok / grup sehingga kita dapat membuat gambaran besarnya (Affinity Mapping). Selain itu, kami memberikan nama yang sesuai dengan topik pada masing — masing kelompok/grup.
Terdapat 6 grup, yaitu:
- Response: berkaitan dengan response dari user lain maupun moderator. Salah satu contoh, seorang pengguna mendapatkan pembenahan dari orang yang tidak dikenal karena salah membaca membuat pengguna mengalami penurunan kepercayaan diri.
- Bantuan : Bantu untuk mengaji. Salah satu contohnya, cara membaca yang benar ayat Al Quran yang berkaitan tajwid agar pengguna merasa lebih yakin bila mengaji bersama dengan orang lain.
- Profiling/Identity: Identitas dari pengguna maupun moderator. Contohnya, pengguna sebagai anggota mengaji merasa tidak kenal dengan moderator maupun dengan anggota lainnya dan pengguna sebagai anggota mengaji merasa tidak yakin dengan pengalaman mengajinya moderator.
- Environment Ngaji : Suasana yang dibawa oleh Moderator ketika mengaji
- Technical Problem : Masalah teknikal yang berkaitan dengan cara penggunaan aplikasi, tiba — tiba force close, dan suara yang tiba — tiba hilang.
- Pengalaman si Pengaji : Kemampuan mengaji dari masing — masing pengguna. Salah satu contohnya, pengguna masih terbata-bata dalam mengaji.
C. Decide
Pada tahap ini, kami melakukan voting untuk memilih 3 grup yang dirasa paling menjawab challenge yang kami bawa. Masing-masing orang yang terlibat diberikan 5voting-dot untuk memilih grup mana yang menurut mereka paling menjawab.
Berdasarkan hasil voting, Terdapat 3 teratas yaitu:
- Response
- Profiling/Identity
- Bantuan
Selanjutnya, kami kembali menggunakan HMW dengan tujuan untuk memberikan solusi dalam bentuk sketsa.
- Bagaimana caranya meminimalisir supaya user tidak merasa canggung dan malu bila mendapatkan respon ketika mengaji? (Response)
- Bagaimana caranya meminimalisir rasa canggung dan malu user ketika mengaji bersama orang lain baik yang dikenal maupun tidak? (Profiling/Identity)
- Bagaimana caranya membantu user dalam mengaji yang benar? (Bantuan)
Setelah kami menjawab pertanyaan HMW ini, banyak sekali solusi-solusi yang didapatkan untuk menjawab tiga pertanyaan HMW. Secara ringkas, berikut ini solusi yang diberikan kami dan tim cQuran:
Bagaimana caranya meminimalisir supaya user tidak merasa canggung dan malu bila mendapatkan respon ketika mengaji?
- Private Mengaji
- Levelling Mengaji
- Room Chat & Voice
Bagaimana caranya meminimalisir rasa canggung dan malu user ketika mengaji bersama orang lain baik yang dikenal maupun tidak?
- Profil
- Reputasi
Bagaimana caranya membantu user dalam mengaji yang benar?
- Hint Tanda Baca
- Tutorial / Intro
- Voice Help
Setelah itu kami mencoba menerapkan ide — ide solusi ke dalam sketsa. Berikut ini salah satu solusi yang tergambar pada sketsa.
Dari banyaknya solusi yang sudah digambarkan dalam bentuk sketsa diatas, kami mengurucutkan 3 solusi yang paling tepat untuk menjawab challenge yang berkaitan dengan 3 grup faktor (Response, Profiling/Identity, Bantuan). Solusi-solusi tersebut yakni:
- Private Room
- Levelling
- Voice note/Voice Ngaji
Tahap Prototype & Validate di Part 2
Saya ucapkan Terima Kasih kepada:
- Tim cQuran yang terlibat dalam proses pembuatan study case ini
- Abid Bagus K sebagai partner dalam membuat study case ini
- Para pembaca